YASMANELLY

Yasmanelly. Lahir di Duri, 25-12-1988. Alhamdulilah sudah dianugerahi 3 orang anak, 1 orang putra, 2 orang putri. Motto: tetaplah tersenyum, meski hatimu menan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pentingnya pemahaman generasi muda terhadap program keluarga berencana

Pentingnya pemahaman generasi muda terhadap program keluarga berencana

#Tantanganharike41

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga berdampak langsung pada tumbuh kembang anak secara maksimal. Untuk itu, generasi muda dituntut untuk dapat terlibat langsung, bahkan menjadi tokoh utama dalam penyelenggaraan program KB ini.

Hal ini dibahas dalam sebuah dialog yang dilangsungkan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI0, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), berkerjasama dengan DKT Indonesia. Dialog ini bertajuk Harmonisasi Program Keluarga Berencana untuk Kesejahteraan Indonesia bertempat di Denpasar, Bali.

Pertemuan ini menjadi momentum untuk membangun pemahaman bersama bahwa sudah saatnya generasi muda mendapatkan pengetahuan akan kesehatan reproduksi secara menyeluruh, untuk mencegah kehamilan usia dini pada pasangan muda yang menikah di bawah umur 24 tahun.

Prof. Dr. dr. I Nyoman Mangku Karmaya, M. Repro, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, memaparkan bahwa untuk mencapai visi membangun SDM yang berkualitas, yang selama ini telah digaungkan oleh Presiden Jokowi, program Keluarga Berencana (KB) perlu untuk digalakkan dengan menyelaraskan atau harmonisasi segala tantangan-tantangan baik dari aspek hukum, sosial, dan budaya.

Guru Besar Universitas Udayana ini memaparkan bahwa beban produksi dari generasi muda yang banyak dalam masa produktif bisa menjadi bom waktu apabila dilihat sebagai objek produksi dan reproduksi. Untuk itu, generasi muda harus dibekali keterampilan, dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi yang berkualitas.

Pengurus PKBI Bali, Ida Putu Mudita, kemudian menambahkan bahwa untuk kedepannya generasi muda perlu menjadi tokoh utama program Keluarga Berencana, terutama pemahaman informasi tentang hak dan kesehatan seksual dan reproduksi. Hal ini akan menghindarkan generasi muda dari risiko tindakan aborsi yang tidak aman dan infeksi menular seksual.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali, Luh Putu Sekarini menggagas program Keluarga Berencana sudah saatnya diubah nama menjadi program ‘Keluarga Berkualitas‘. Hal ini untuk merubah pemahaman bahwa Keluarga Berencana bukan hanya soal pembatasan jumlah anak.

“Salah satu kendala utama edukasi kesehatan reproduksi pada generasi muda adalah stigma bahwa hal ini masih dianggap tabu. Padahal, edukasi dan literasi tersebut harus terus dilakukan untuk mengurangi kejadian kehamilan yang tidak direncanakan serta infeksi menular seksual di kalangan generasi muda,” ungkap Aditya A. Putra Head of Strategic Planning DKT Indonesia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

04 Jul
Balas

Makasih buk

05 Jul

Di Majakengka ada kampung KB .Keren bun

04 Jul
Balas

Makasih buk

05 Jul

Keren bu. Detail

04 Jul
Balas

Makasih bu

05 Jul



search

New Post